Nasib Kontrak BLACKPINK Tak Jelas, Begini Dapur Keuangan YG

Nasib Kontrak BLACKPINK Tak Jelas, Begini Dapur Keuangan YG
  • Rumor ketiga member BLACKPINK yang diduga tak bakal lanjut dengan YG Entertainment dibantah oleh agensi, akan tetapi ketidakpastian dari selesainya kontrak tahun ini masih berlanjut. 
  • Kontrak yang berakhir tahun ini membuat fans deja vu dengan bubarnya 2ne1 2016 lalu dan menimbulkan pertanyaan apakah Baby Monster bakal menjadi the next BLACKPINK?. 
  • BLACKPINK jadi salah satu girl grup yang paling berpengaruh di YG, dengan potensi kontribusi ke pendapatan hingga 80%, mengingat kesuksesan-nya menjadi grup wanita terlaris tahun ini. 

Jakarta, CNBC Indonesia – Santer terdengar rumor di berbagai media terkait tiga dari empat member BLACKPINK, girlband terkemuka besutan YG Entertainment tidak akan menandatangani kontrak baru dengan label tersebut.

Dilansir dari media Korea Selatan, Sports Seoul melaporkan Jisoo, Jennie dan Lisa akan menandatangani kontrak dengan label lain. Ini artinya hanya Rosé yang akan melanjutkan kontraknya dengan YG.

Kabar tersebut sontak membuat saham YG Entertainment bergerak sangat volatil. Pada Kamis (21/9/2023), harga saham agensi K-pop tersebut anjlok hingga -13,28%, kemudian sehari setelahnya lanjut ambles -4,98%, dengan begitu selama seminggu ini harga saham sudah terjerembab di zona merah nyaris -15%.

Sementara itu, pihak YG Entertainment diketahui membantah rumor yang mengabarkan tiga member BLACKPINK tak perpanjang kontrak agensi. Pihaknya menegaskan perpanjangan kontrak semua personel masih dalam pembahasan dan belum diputuskan.

“Perpanjangan kontrak BLACKPINK saat ini belum dikonfirmasi dan sedang dibahas,” ujar agensi, seperti diberitakan Sports Chosun via Naver pada Kamis (21/9).

Respons tersebut menanggapi laporan media Korea, Sports Seoul, yang menyebut Jisoo, Jennie, dan Lisa memilih tak memperpanjang kontrak dengan YG. Rose kemudian disebut menjadi satu-satunya anggota grup yang memperbarui kontrak.

Laporan juga muncul setelah Lisa, member asal Thailand, diduga menolak dua tawaran perpanjangan kontrak dari YG, dengan besaran kontrak dilaporkan bernilai 50 miliar won Korea Selatan atau sekitar Rp 557,96 miliar.

Deja vu Era 2ne1 & Baby Monster The Next Blackpink?

Kendati dari pihak agensi YG mengklaim belum ada keputusan, tetapi kabar tersebut masih memberikan ketidakpastian terhadap nasib kontrak member BLACKPINK yang akan berakhir tahun ini.

Ketidakpastian berakhirnya kontrak member BLACKPINK membuat fans deja vu atau kembali mengulang masa-masa ketika 2ne1, girlband besutan YG generasi kedua. Grup ini beranggotakan empat orang yaitu Park Bom, Minzy, Sandara Park, dan CL resmi bubar pada 2016 lalu.

Perlu diketahui, 2ne1 debut pada 2009 lalu kemudian resmi bubar pada 2016, artinya era girlband tersebut bersinar sekitar tujuh tahun lama-nya ikut meramaikan hallyu wave K-pop.

Akankah BLACKPINK bernasib sama?

Pasalnya, hingga tahun ini i sudah sekitar tujuh tahun juga sejak BLACKPINK debut pada 2016 lalu. Kemudian, pada September juga telah debut girlband generasi selanjutnya yaitu Baby Monster yang digadang-gadang bakal jadi pengganti era BLACKPINK.

Kendati demikian, mempertimbangkan kesuksesan BLACKPINK yang baru saja menyelesaikan world tour dengan tema “BORN PINK” pekan ini. YG Entertainment tentu masih ingin mempertahankan grup tersebut di bawah agensinya. Apalagi, masing-masing anggota juga selalu sukses tiap meluncurkan album solo.

Terbaru, lihat saja debut solo Jisoo pada Maret lalu di platform Youtube. Video musik berjudul “Flower” milik Jisoo berhasil meraup 300 juta tayangan dan disukai sekitar 9,5 juta penonton dalam kurun waktu kurang dari 88 hari. Pencapaian dengan jumlah tayangan hingga ratusan juta tersebut membuat Jisoo jadi solois wanita Korea Selatan pertama dan tercepat yang mencetak rekor tersebut.

Bongkar Kinerja Keuangan YG Entertainment

Kontribusi BLACKPINK juga cukup signifikan terhadap YG, kurang lebih sekitar 80% ke total pendapatan perusahaan entertainment tersebut. Kesuksesan world tour ketiga bertajuk “BORN PINK” juga patut diperhitungkan.

World tour ketiga yang baru saja berakhir 20 September lalu berhasil mencetak rekor menjadi yang paling laris dalam sejarah grup wanita K-pop. Tur diselenggarakan di 34 kota yang tersebar di 22 negara dengan konser sebanyak 66 kali.

Menurut media KOREABOO (19/9/2023) BLACKPINK diperkirakan mendapat penghasilan sekitar $265 juta / KRW 352,2 miliar (sekitar Rp4 triliun) dari tur-nya tersebut, dengan jumlah penonton mencapai 1,8 juta orang.

Memperhitungkan nilai tersebut tak heran apabila tahun ini disbeut-sebut sebagai tahun terbaik profitabilitas YG Entertainment. Pada pertengahan tahun ini, laba agensi K-pop tersebut juga sudah melampaui kinerja akhir 2022 lalu.

Laba bersih semester I/2023 tercatat sebesar KRW 46,49 miliar, sudah lebih tinggi dari capaian sepanjang 2022 sebesar KRW 33,69 miliar dan nilainya berhasil naik 700% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian tersebut tak lepas dari pendapatan yang melesat 108% jadi KRW 315,76 miliar.

Menelisik lebih dalam terhadap kinerja keuangan, CNBC Indonesia Research membandingkan profitabilitas sejak 2009 lalu yang menunjukkan pengaruh era 2ne1, kemudian ditambah era BLACKPINK yang debut pada 2016 hingga kini.

Pada grafik di atas ini terlihat bahwa profitabilitas YG Entertainment bergerak dalam tren naik, kecuali pada 2019 lalu sempat terjadi kerugian. Hal ini dikarenakan kasus burning sun yang ramai diperbincangkan pada 2018 – 2019, mengungkap beberapa artis K-pop dan berbagai pihak yang tersandung kasus prostitusi hingga penggelapan pajak.

Di luar kasus burning sun, pertumbuhan laba YG sejak 2009 hingga 2022 sudah terbilang tumbuh pesat dan berhasil pulih dari pandemi Covid-19. Pada 2009, laba hanya sekitar KRW 4,16 miliar, tetapi pada 2022 sudah berhasil mencapai KRW 33,69 miliar, dengan pendapatan yang nyaris ke KRW 400 miliar.

Era 2ne1 bisa dibilang paling terasa pada 2010-2011, pada waktu itu pertumbuhan laba YG juga terlihat cukup kencang, 2010 berhasil tumbuh 131,49% secara tahunan (yoy) menjadi KRW 9,63 miliar, kemudian berlanjut tumbuh lagi 34,27% yoy ke KRW 12,93 miliar pada 2011.

Sementara puncak karir BLACKPINK paling terasa pada tahun lalu hingga kini, pengaruh ke pendapatan tentu sudah terasa pada capaian laba pada sepanjang 2022 yang berhasil naik lebih dari empat kali lipat secara tahunan.

Masih ada potensi cukup besar grup ini bersinar lebih terang di masa depan, mengingat BLACKPINK merupakan girl grup yang cukup berbeda dari lain-nya. Berasal dari latar belakang yang beragam, seperti berbeda suku, bangsa, bahasa, dan lainnya membuat grup tersebut cukup unik, ditambah kiprah dan perjuangan dari tiap member tak pelak membuat kesuksesan diraih juga dari karir solo tiap member-nya.
#beritaterkini#beritaviral#judionline#judislot#promojudi#slotgacor


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *